Senin, 17 September 2012

Tragediku, 29 Desember 2011

29 Desember 2011, hari kedua saya berperan sebagai agen jasa pasang iklan dihttp://www.rumahraya.com/?mitra=murayah . Usai semuanya yang berkaitan dengan pasang iklan, sang client pun menawarkan dan menyuruh anaknya untuk mengantarkanku ke rumah berhubung sang anaknya hendak ke daerah sekitar rumah juga. Namun ku menyanggah alasan ingin membeli sesuatu dulu, tetapi sang anak tidak keberatan sehingga saya pun di antar olehnya untuk membeli barang tersebut. Setelah barang yang kuinginkan sudah diperoleh, kami pun pulang. Berhubung tidak membawa helm dua, maka sang anak cari jalan yang tidak ada polisi. Sampai di gang RA. Roufdhatul Jannah Pecilon Timur, Cirebon terjadilah tragediku. Hendak mau belok ke tikungan, setelah kami melihat ke belakang tidak ada kendaraan apa pun, kalau pun ada pasti kendaraan akan ada di sebelah kiri karena posisi kami di tengah jalan hendak nyebrang ke sebelah kanan.  Namun tanpa sepengatuhan kami, dari belakang tiba-tiba motor kami ditabrak seketika sesama motor juga dan terdengar suara cukup besar. Alhasil, semuanya jatuh seketika, yang dibonceng ialah yang parah saya dan yang bonceng di motor kedua. Alhamdulillah, saya tidak separah korban yang kedua yang sampai berdarah dan ada kulit yang sobek sepertinya. Saya hanya jatuh sehingga menyebabkan lecet dan luka kecil di telapak tangan kiri dan kaki kiri, tapi jalannya agak pincang. Kami pun dibantu warga sekitar, istirahat di sekitar situ dan mengobati korban yang kedua, serta mengurus motor.

Saya kaget saat kejadian itu, air mataku sedikit mengalir. Baru pertama kalinya kejadian ini menimpaku. Ketika situasi agak mendingan, mulailah sang penjual counter pulsa  yang berada di depan gang tersebut bercerita, “Mba’, beruntung loh kecelakaan di sini nggak seperti korban-korban yang lain”. Ku jawab, “lho, emang kenapa mas?? (dalam hatiku penasaran)”, “Gini Mba’, di gang ini tuh sering terjadi kecelakaan hampir tiap 1-2 minggu malah, dan korbannya pun parah-parah : ada yang patah tulang, kakinya masuk roda sampai gak bisa keluar, dan malah  ada yang meninggal di gang sebelah, dan itu kejadiannya sama kaya Mba’ hari kamis jam 12an. “Cerita sang penjual pulsa. “iya ya mas, Alhamdulillah saya gak separah korban terdahulu, ooh gitu ceritanya” (dalam hatiku, ku benar2 apa yah..gatau perasaan ku sendiri saat mendengar ceritanya, ku tak bisa membayangkan jika tadi kaki saya yang masuk  terperangkap ke dalam roda motor..aaaaaaahhh tidaaaaaaak!! Karena sewaktu jatuh kedua sandal saya masuk ke roda.) mengenai waktu kejadian iya memang pas kejadian itu terjadi pukul 12.44an.) Saat saya duduk istirahat, saya baru teringat bahwa di dalam tas saya ada laptop, langsung ku cek apakah ada sesuatu,alhamdulilah tak ada apa-apa. Beroperasi dengan benar. Saya tak tau kalau terjadi kerusakan dengan laptopku, benda yang satu ini kuperoleh dengan susah payah menabungnya, data-data pun amat penting. Oke, semuanya sudah selesai diurus, sang anak pun meminta maaf atas kecelakaan ini, saya pun memaafkannya toh ini Kuasa-Nya, meskipun kita sudah berhati-hati namun jika sudah dikehendaki-Nya bagaimana lagi? .

Perjalanan pulang, sampailah saya di rumah. Ketika saya menyampaikan salam di rumah, Bapakku langsung berkata “Ayo In, ke kecamatan(atau Sumber  ya yang saya dengar, tak taulah)  sekarang, buat bikin E-KTP soalnya sekarang batas terarkhir yang susulan khusus desa kita aja.” Tapi ku tidak menjawabnya, malah ku meneteskan air mata dan ayahku bingung atas kejadian ini ditambah saya berjalan tidak seperti biasanya.  Akhirnya diceritakanlah semua kejadiannya oleh sang anak clientku. Udah selesai, langsung Ibuku memanggil tukang pijat untuk mengobati kakiku. Ya kakiku sungguh bengkak dan panas dengan sedikit lecet. Selama di pijat saya merintih kesakitan, sungguh sakit yang kurasakan apalagi saat dipijat tepat di bagian yang terasa sakit, sungguh sakitnya terasa di tambah baru pertama kalinya saya di pijat seumur hidup, jadi ya begitulah. Sudah selesai, saya pun tertidur. Malamnya kaki kiri pun diolesi beras kencur agar mendingan dan mengurangi rasa sakit. Sholat pun sampai sekarang dalam keadaan duduk karena belum bisa untuk sujud dan duduk tasyahud . Saya bingung dan sedih ketika dini hari , saat ku terbangun pukul 00.30an kakiku masih belum bisa untuk jalan. Saya bingung karena hari itu juga pukul 10.00 saya harus balik ke Bogor dan sudah memesan tiket. Saya pun menghubungi temanku, intinya keputusan akhirku untuk balik ke Bogor jika tar pagi jam 7an saya bisa berjalan agak mendingan , maka saya akan balik ke Bogor pukul 10.00. Ya alhamdulilah, sekitar jam segituan kaki saya bisa berjalan mendingan , walau jalan masih amat pelan, tidak bisa dibuat untuk buru-buru. Akhirnya saya memutuskan untuk balik ke Bogor pukul 10.00 dan menyiapkan diri lebih mantap untuk menghadapi UAS Semester 3. Bismillah!

Hari itu banyak planning yang tertunda: buat E-KTP, belajar latihan soal UAS, desain pin untuk adik dan keponakan, rekap data di kepanitiannku sekarang,ziarah ke almh ibu, main ke rumah kakek-nenek pihak ayah dll . Namun, setiap kejadian pastilah ada hikmahnya, sepahit apa pun itu, dari kejadian ini saya dapat mengambil hikmah:
Benar (kata ka Rahmadian Harli) semoga menjadi penggugur dosa, meskipun kita sudah hati-hati namun jika kuasa-Nya maka tak bisa dihindari, saya merasakan jalannya orang seperti yang ku alami mungkin agar kita jangan meremehkan orang lain yang keadaanya tidak seperti orang normal, dan yang pasti agar kita selalu ingat pada-Nya. Demikianlah kisah tragediku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar