Senin, 17 September 2012

Hardskill - Softskill - Fresh Graduate - Dunia Kerja

Reposting...

Untuk bisa bersaing di dunia kerja, seseorang harus memiliki serangkaian skill. Tulisan singkat ini sekedar untuk menyegarkan ingatan Anda tentang apa itu hardskill dan softskill.
Hardskill adalah keterampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan untuk profesi tertentu. Contoh: insinyur mekanik membutuhkan keterampilan bekerja dg permesinan, programmer harus menguasai teknik pemrograman dg bahasa tertentu.
Softskill adalah keterampilan yg tidak melekat pada jenis pekerjaan tertentu, semisal saja kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan, dan kemampuan memotivasi diri. Keterampilan berinteraksi dan bekerjasama secara sinergi dengan orang lain juga merupakan bagian dari softskill.
Hardskill sudah pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan tepat tujuan. Namun adalah softskill yang bisa membuat seseorang bisa betul-betul bekerja dan dipertimbangkan untuk naik ke tingkatan karir atau jabatan lebih tinggi. Ini karena softskill menentukan kemampuan seseorang dalam menyikapi pekerjaannya, organisasinya, rekan kerjanya, dan para client-nya. Softskill tidak hanya terbatas pada lingkup pekerjaan, namun juga sampai pada kehidupan sosial dan berumahtangga. Softskill tidak hanya berkisar pada keterampilan komunikasi, namun juga melingkupi kemampuan untuk mengelola stres, kemampuan untuk mengelola disiplin pribadi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah.
Seringkali softskill ini kurang mendapat perhatian. Seorang siswa/mahasiswa tidak hanya sekedar perlu memiliki keterampilan teknis terkait pekerjaan yang diidamkan dan diincarnya. Kita tak boleh lupa bahwa di saat bekerja nanti kita juga akan bekerja dalam tim, harus melaporkan kerja kita kepada seseorang, menghadapi tekanan kerja, melakukan presentasi, mengirimkan pesan email secara sopan, dan lain sebagainya. Untuk itu, maka keterampilan teknis (hardskill) tidaklah cukup. Hardskill sangatlah penting, namun belumlah cukup untuk mengantar seseorang menuju sukses.

Aktivitas organisasi kemahasiswaan merupakan wanana yang amat tepat untuk melatih soft competencies mahasiswa. Berikut adalah target pembelajaran soft competencies yang amat dimungkinkan untuk dilatih di berbagai aktivitas kemahasiswaan[1] ;
1. Keterampilan Memimpin Diri Sendiri
Terkait dengan aspek:
Kesadaran diri.
  • kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan efeknya
  • mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri
  • keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri
Pengaturan diri.
  • kemampuan mengelola emosi-mosi dan desakan-desakan yang merusak
  • memelihara norma kejujuran dan integritas
  • bertanggung jawab atas kinerja pribadi
  • keluwesan dalam menghadapi perubahan
  • mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru
Motivasi.
  • dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik
  • komitmen
  • inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan
  • optimisme dalam menghadapi halangan dan kegagalan.
2. Kecakapan Sosial
Empati
  • kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga
  • kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
  • Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan,
  • mengembangkan orang lain, dan
  • kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan
Keterampilan Sosial
  • taktik-taktik untuk meyakinkan orang (persuasi)
  • berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan
  • membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok,
  • memulai dan mengelola perubahan,
  • bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat,
  • bekerja sama untuk tujuan bersama, dan
  • menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama.
3. Keterampilan Komunikasi
Terkait dengan kemampuan:
  • Menyampaikan gagasan dan informasi secara akurat, menarik dan jelas
  • Komunikasi lisan dengan individu maupun kelompok
  • Menyampaikan gagasan secara tertulis
  • Berbicara di depan umum
  • Komunikasi non verbal (bahasa tubuh)
4. Keterampilan Manajamen
Terkait dengan kemampuan:
  • Memonitor dan menjaga kemajuan sebuah proyek, aktivitas, atau organisasi
  • Menyeimbangkan kebutuhan individu dan organisasi
  • Membuat anggaran
  • Mendelegasikan tugas dan wewenang
  • Merekruit dan memberhentikan anggota
  • Mengevaluasi aktivitas dan kinerja orang
  • Mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pencapaian tujuan
  • Bekerja dengan semua tingkatan orang dalam kelompok atau organisasi
5. Keterampilan Kepemimpinan
Terkait dengan kemampuan:
  • Memimpin orang lain secara formal ataupun informal
  • Merumuskan tujuan dan visi
  • Mengkomunikasikan visi tersebut kepada orang lain
  • Memotivasi orang lain untuk mengikuti tujuan atau visi tersebut
  • Menjadi model peran (tauladan)
  • Mengarahkan dan mengorganisir aktivitas sehingga orang lain tahu apa yang harus dilakukan
Dalam realita, meskipun setiap manajer harus menjadi seorang pemimpin, tapi tidak semua pemimpin adalah manajer 
6. Keterampilan Hubungan Antar Personal
Terkait dengan kemampuan:
  • Menyadari perilaku dan motivasi manusia dan bagaimana tindakan dan bahasa mahasiswa bisa berdampak positif maupun negatif terhadap tindakan dan reaksi orang lain
  • Membaca orang
  • Sensitif terhadap kebutuhan dan pandangan orang
  • Menciptakan hubungan baik
  • Mendapatkan kepercayaan dari orang lain
  • Melakukan manuver dan menggembirakan situasi sehingga interaksi di antara orang akan positif dan produktif
  • Menyukai dan menciptakan harmoni
7. Keterampilan Mengorganisasi dan Mengimplementasi
Terkait dengan kemampuan:
  • Mengidentifikasi, membuat prioritas, mengkoordinasi informasi, sumber, waktu, dan orang
  • Melakukan pekerjaan, melihat, dan mengikuti secara rinci
  • Menyelesaikan tugas atau proyek, bukan sekedar merencanakan tugas, tetapi bersedia terlibat untuk melakukannya
8. Keterampilan Merencanakan dan Mengembangkan Kebijakan
Terkait dengan kemampuan:
  • Mengenali dan menyatakan suatu masalah, tujuan, atau arah yang harus diambil
  • Mengidentifikasikan issue yang relevan
  • Mengembangkan pendekatan untuk mendapat solusi
  • Memprediksi kebutuhan di masa depan dan menetapkan tindakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
  • Menyusun rekomendasi, prosedur dan kebijakan
9. Keterampilan Mempromosikan
Terkait dengan kemampuan:
  • Mempromosikan dan mendukung suatu gagasan, orang, aktivitas, atau pelayanan
  • Membujuk orang lain untuk melihat nilai suatu gagasan atau aktivitas
  • Menunjukkan antusiasme dan energi mengenai apa-apa yang diyakini
  • Mencari dukungan dan bantuan
  • Menyebarluaskan pesan kepada khalayak sasaran yang luas
10. Keterampilan Mencipta dan Mengembangkan
Terkait dengan kemampuan:
  • Menkonseptualisasikan gagasan atau pendekatan baru untuk memperbaiki sebuah situasi atau memecahkan masalah
  • Berinovasi dan melahirkan gagasan kreatif
  • Melakukan hal-hal lama dengan cara baru
  • Mengumpulkan dan mengorganisasikan gagasan serta informasi dalam cara yang baru
  • Mengembangkan sistem, pendekatan, proses dan teknik
  • Mengubah segala sesuatu sehingga tidak membosankan dalam melakukan hal-hal rutin


11. Keterampilan Menjual
Terkait dengan kemampuan:
  • Mempromosikan produk atau jasa dengan maksud agar orang akan membeli atau menerima
  • Membaca kebutuhan dan minat pelanggan
  • Membangun keyakinan dan kepercayaan dengan pelanggan
  • Mengantisipasi dan menyelesaikan keluhan atau keberatan
  • Menjelaskan dan mendidik pelanggan potensial mengenai produk atau jasa
  • Dalam aktivitas ormawa, yang disebut sebagai pelanggan tentu saja adalah mahasiswa, dan produk yang “dijual” adalah kegiatan.
12. Keterampilan Pemasaran
Terkait dengan kemampuan:
  • Merencanakan secara strategis bagaimana menyajikan produk atau jasa ke pasar
  • Mengidentifikasi siapa pasarnya, di mana mereka dan bagaimana meraih mereka
  • Menetapka bagaimana mengemas dan menyajikan produk dan jasa kepada pelanggan profesional
  • Merencanakan upaya-upaya sebelum “penjualan”
13. Keterampilan Humas
Terkait dengan kemampuan:
  • Menjadi perwakilan organisasi terhadap komunitas yang lebih besar atau populasi tertentu
  • Membangun dan mempertahankan jalur komunikasi antara organisasi dengan berbagai lembaga di luar organisasi
  • Mempromosikan misi, tujuan, dan/atau upaya bisnis
14. Keterampilan Mengajar dan Melatih
Terkait dengan kemampuan:
  • Mengidentifkasikan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu diperbaiki
  • Mengubah informasi sehingga bisa dipelajari secara logis dan bisa dikelola
  • Memotivasi individu untuk belajar
  • Memberi umpan balik
  • Mengevaluasi belajar untuk menghasilkan kembali informasi
  • Memberi pencerahan dan penjelasan bila diperlukan
15. Keterampilan Analitis
Terkait dengan kemampuan:
  • Memecah masalah, gagasan, atau aktivitas menjadi komponen atau bagian-bagianMengidentifikasikan dan menjelaskan masing-masing bagian dan menjelaskan bagaimana masing-masing bagian itu saling berhubungan dengan bagian-bagian lain
  • Menerapkan analisa pada orang (bagaimana mereka berpikir, merasakan dan bertindak), gagasan, aktivitas, informasi, atau proyek
16. Keterampilan Pemecahan Masalah
Terkait dengan kemampuan:
  • Mengidentifikasikan berbagai issue atau faktor utama dalam suatu masalah atau situasi
  • Menghasilkan gagasan dan solusi untuk memecahkan masalah
  • Memilih pendekatan yang terbaik, menguji dan mengevaluasinya, dan memilih solusi lain bila perlu
  • Menerapkan pemecahan masalah pada orang, informasi dan data, atau aktivitas dan proyek
  • Menggunakan keterampilan analitis dan kreativitas dalam memecahkan masalah

Dalam sebuah survei tentang End User Satisfaction Index[4], ditemukan bahwa kebutuhan dari End User meliputi antara lain.
  1. Kemampuan matematis
  2. Profesionalisme dan etika kerja
  3. Keinginan untuk belajar secara kontinyu
  4. Kemampuan bekerja sama
  5. Keahlian disiplin ilmu tertentu
  6. Keahlian menggunakan komputer
  7. Kemampuan teknikal
  8. Komunikasi tertulis
  9. Pengetahuan akan teknologi terkini
  10. Desain sistem, komponen, proses
  11. Kemampuan manajerial
  12. Komunikasi oral dan presentasi
  13. Kepemimpinan

model kriteria yang digunakan untuk mengukur kualitas seorang fresh graduate adalah dengan melihat pada:
  1. Produktifitas secara umum
  2. Kesesuaian antara keterampilan dan pekerjaan
  3. Kecenderungan untuk bertahan di perusahaan
  4. Potensi promosi dan kepemimpinan
  5. Performa kerja secara umum
kualitas pelamar kerja yang diharapkan selain kemampuan mereka untuk memenuhi tuntutan kerja adalah:
  1. Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri
  2. Kemauan, kesediaan untuk bekerja keras
  3. Potensi kepemimpinan
  4. Kemampuan untuk mandiri dalam pemikiran
  5. Singkron dengan tim dan perusahaan
hal mengejutkan yang diamati oleh para manajer setelah sang pelamar kerja diterima adalah:
  1. Keterampilan, pengetahuan dan pengalaman mereka ternyata berbeda dari yang diharapkan
  2. Kepribadian yang mereka tampakkan pada saat wawancara berbeda dari latar belakang mereka yang sesungguhnya
  3. Mereka kurang memiliki komitmen kerja
  4. Mereka menggunakan posisi mereka sekarang sebagai batu loncatan untuk menduduki jabatan lain di perusahaan
  5. Mereka tidak dapat cocok dalam budaya dan kerja tim perusahaan
penyelarasan antara pendidikan dan dunia kerja, namun demikian masih dijumpai beberapa indikasi masih adanya permasalahan diantaranya :
1)    masih tingginya jumlah penganggur terbuka sampai dengan semester I tahun 2009 sebesar 9.26 juta orang (8.14%) dari 113,74 juta angkatan kerja yang didominasi pengangguran usia muda, setengah menganggur sebanyak 31 juta orang, dan tergolong penganggur kritis sebanyak 15 juta orang.
2)    kualitas kompetensi pekerja pada umumnya belum memenuhi kebutuhan pasar kerja dan tingkat produktivitas kerja masih rendah (pada posisi 59 dari 60 negara, hasil survey Institute For Management Of Development Swiss, pada tahun 2005)
3)    kesenjangan upah antar para pekerja masih relatif besar dan kenaikan upah belum diikuti dengan peningkatan produktivitas
4)    kesenjangan gender yang ditunjukkan dengan perbedaan partisipasi kerja antara wanita (51%) dan pria (84%) pada tahun 2001-2008
5)    kesulitan daerah tertinggal untuk bisa mendapatkan tenaga kerja khususnya dibidang pendidikan dan kesehatan, disisi lain masih tinggi tingkat pengangguran di wilayah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerataan pendidikan masih merupakan persoalan di Indonesia.
6)    rendahnya penciptaan usaha baru dan kemampuan berwirausaha,
7)    belum optimalnya informasi pasar kerja yang dinamis dan up-to-date,
8)    kurang adanya komunikasi antara pasar kerja (sisi permintaan) dengan dunia pendidikan (sisi pasokan),
9)    internal dunia pendidikan (sarana prasarana, fasilitator, dan sistem pembelajaran) yang belum responsif atau selalu terlambat menyikapi perubahan pasar kerja, dan
10) upaya penyelesaian problem penyelarasan yang selama ini ada dinilai masih bersifat parsial & sporadis.
11) belum siapnya masyarakat industri maupun tenaga kerja dalam menghadapi ACFTA (Asia-China Free Trade Agreement).

Berikut adalah lima kelompok kompetensi Softskill (berdasarkan salah satu cara pandang pembagian kompetensi):
1. Komunikasi
Kemampuan dalam mengirimkan dan menerima/memahami sampaian ide
  1. Berbicara dengan efektif
  2. Menulis dengan ringkas jelas
  3. Mendengarkan dengan penuh perhatian sepenuh hati
  4. Mengekspresikan gagasan
  5. Memfasilitasi diskusi kelompok
  6. Memberikan umpan balik yang baik dengan cara yang baik
  7. Bernegosiasi
  8. Memahami pesan-pesan bahasa tubuh (nonverbal)
  9. Membujuk atau merayu dalam artian yang baik
  10. Melaporkan informasi
  11. Menggambarkan atau menjelaskan perasaan hati
  12. Melakukan interview
  13. Melakukan editing
2. Riset dan merencanakan:
mencari pengetahuan spesifik dan kemampuan dalam mengkonseptualkan kebutuhan masa depan dan solusi untuk penuhi kebutuhan tersebut
  1. Membuat peramalan atau perkiraan yang berdasar (tidak ngawur)
  2. Menciptakan ide
  3. Mengidentifikasikan masalah
  4. Menemukan alternatif pemecahan masalah
  5. Mengidentifikasikan sumberdaya yang dibutuhkan
  6. Mengumpulkan informasi
  7. Membuat goal atau target capaian
  8. Menggali informasi penting dari suatu sumber
  9. Mendefinisikan kebutuhan
  10. Menganalisa
  11. Mengembangan strategi evaluasi
3. Hubungan antar manusia
Menggunakan keterampilan interpersonal untuk menyelesaikan konflik, menjalin hubungan dan membantu orang lain
  1. Mengembangkan sikap saling pengertian
  2. Sensitif pada perasaan dan kebutuhan orang lain
  3. Mendengarkan dengan sepenuh hati
  4. Menyampaikan isi rasa dengan baik dan tidak berlebihan
  5. Memotivasi orang lain, memberikan dukungan
  6. Menghargai jasa dan kemampuan orang lain
  7. Memberikan konseling atau bimbingan pribadi
  8. Bekerjasama secara akur
  9. Mendelegasikan dengan sikap hormat
  10. Menjadi perwakilan orang lain untuk suatu urusan
  11. Memahami perasaan dan situasi orang lain
4. Pengorganisasian, Pengelolaan dan Kepemimpinan
Kemampuan untuk mensupervisi (mengawasi), mengarahkan dan membimbing seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tugas dan mencapai target capaian.
  1. Mengisiasi atau memulai suatu ide baru
  2. Menangani perihal detail secara teliti
  3. Mengkoordinasikan beragam tugas dan pekerjaan
  4. Mengelola kelompok dalam bekerja
  5. Mendelegasikan tanggung jawab
  6. Mengajar
  7. Melatih dan membimbing secara pribadi
  8. Memberikan konseling dan pendampingan
  9. Mengajak pada perubahan
  10. Menjual ide atau produk
  11. Mengambil keputusan dengan orang lain
  12. Menangani konflik dengan bijak
5. Kemampuan Bertahan di Tempat Kerja
Keterampilan sehari-hari yang membantu tercapainya kinerja yang efektif dan kepuasan kerja.
  1. Mengimplementasikan hasil keputusan
  2. Bekerjasama dengan orang lain
  3. Menerapkan kebijakan
  4. Tepat waktu
  5. Mengelola waktu pribadi
  6. Mampu mencapai target capaian yang ditetapkan
  7. Mampu memberikan bantuan dengan baik
  8. Menerima tanggung jawab, tidak melemparkannya
  9. Mampu membuat dan patuh pada tenggaat
  10. Mengelola diri dan pekerjaan
  11. Membuat keputusan
sumber : www.edunimasi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar